Dinsdag 14 Mei 2013

Cerita Dewasa Hot-Baby Sister Ku yang Aduhai Montok

Cerita Dewasa Hot-Baby Sister Ku yang Aduhai Montok
Aku pernah kost disebuah rumah mewah di
Makassar, pemilik rumah tergolong elite dan
termasuk sibuk dengan bisnisnya. sedangkan si
isteri kerja disalah satu bank swasta.
Suatu hari setelah 1 bulan si nyonya melahirkan
panggilannya mBak Wulan, maka datanglah
seorang baby sitter yang melamar pekerjaan
sesuai iklan dari koran, setelah bercakap-cakap
dengan wulan, maka baby sitter tsb yang
bernama Ani diterima sebagai pengasuh bayi
mereka.
Aku pandangi terus itu baby sitter, wah…setelah
pakai baju putih kelihatan sexy banget, guratan
celana dalamnya tampak samar-samar….
esoknya, ketika aku mau berangkat kekantor, tiba-
tiba ibu kost ku mengenalkan si ani kepadaku,
sekilas kulihat buah dadanya yang terbungkus
bajuputih dibalik BH wow…seru…kira-kira 36 lah..
Si Ani berumur sekitar 40 tahun, sedangkan ibu
kost ku (ibunya si bayi baru sekitar 26 tahun,
suaminya kira-kira 30 tahun). Bang…totlong
ya..ikut awasin rumah karena ada penghuni baru
( maksudnya baby sitter) sementara aku sudah
harus masuk kerja lagi, maklum kerja di swasta
cutiku melahirkan cuma 1 bulan, ucapnya kepada
ku…
Baik mBa, saya jagain lah…
setelah sekitar 1 minggu si Ani tinggal di rumah
kost bersama aku dan pemilik rumah, aku mulai
curiga dengan gerak-gerik suami wulan beberapa
hari terakhir ini, Aku sering melihat dari sela pintu
kamar kost ku, sang suami panggilannya mas
Adi suka mencuri pandang badan si Ani yang
sedang ngurus bayi di Box bayi, tentunya
badannya membungkuk posisi hampir nungging
sehingga guratan CD nya semakin tampak jelas
dan bentuk pinggul serta betis yang bikin
mupeng semua laki-laki, ternyata di usia 40
tahun, si Ani justru bikin gairah lelaki meningkat.
Suatu hari, wulan tidak pulang, dia tugas ke
jakarta untuk 3 hari, mas adi kelihatannya seneng
banget ditinggal isterinya, semakin saja dia
menggoda si Ani, dan sempat mengelus
punggung si ani sambil berkata ” emh kasihan
mbak ya…kok masih cantik jadi janda…” si Ani
cuma menjawab ” ya nasib mas…” sambil
tersenyum. aku terus mengintip dari celah pintu
kamar kost ku apa yang dilakukan mas adi, dia
mulai melakukan jurusnya karena sudah ber
bulan2 tidak ketemu lobang vagina wulan,
maklum hamil besar dan baru melahirkan.
” mbak ani anaknya berapa? tanya mas adi, 1
mas…jawab Ani. sudah berapa tahun menjada..?
tanya adi lagi, yah sudah 3 tahunan lah mas….
jawab Ani.
Mas Adi duduk di sofa dekat box bayi anaknya,
sementara tangan kanannya mulai menggosok-
gosok batang kemaluannya dibalik training spak
yang dia gunakan, sementara si Ani masih tetap
membungkuk membelakangi mas adi memberi
susu botol kepada sang bayi.
Tiba-tiba terdengar suara mas adi memanggil
aku,seakan mengajakku untuk nonton TV seperti
biasanya, aku pura-pura tidur dengan pintu tetap
ku buka satu senti untuk mengintai apa yang
terjadi, lalu mas Adi manggil si-mbok
pembatunya yang sudah diatas 50 tahun, ya…
den..kata simbok, bikinkan saya kopi terus mbok
tidur aja ya istirahat, ya..den…jawab simbok.
setelah kopi dihidangkan, kembali Adi
menggosok-gosok batang penisnya dibalik
training spaknya, aku terus mengintai dengan
lampu kamar yang aku matikan, setelah si bayi
tertidur, adi ngajak ani untuk duduk disofa sambil
lihat TV, si Ani menolak, malu mas…kata si Ani,
gak apa-apa ….kata Adi, kamu kan ngerti dong
saya sudah 3 bulan tidak bersentuhan dengan
wanita, sini…..ajak adi lagi.
dengan ragu-ragu si
Ani mulai duduk dilantai dekat sofa tempat adi
duduk, aku semakin nilik-nilik mereka, Ani…
sususmu kok masih kencang ya…ucap Adi, ah…
masa mas, masih bagus punya mbak wulan
dong…jawab Ani, kenapa mas bilang begitu…?
tanya Ani. ah…enggak cuma pingin tau aja kalau
susu yg sudah pernah di isep bayi berubah
bentuk atau tidak…? kilah Adi. ya..tergantung
perawatan…kata Ani. boleh aku raba susumu ni…
tanya adi. ah…jangan mas…saya kan sudah tua,
juga saya malu….jawab Ani. aku mulai yakin pasti
jurus si Adi mengena. sini geser duduknya…kata
adi, ah…sudah disini saja mas… kata ani.gak apa-
pa…sini… saya penasaran dengan susu yang
sudah di isep bayi, pingin lihat…kata adi lagi,
jangan mas ah… malu, nanti mbak wulan tau aku
dimarahin… kata ani, tidak ada yang tau, semua
sudah tidur. kata adi, lalu adi menarik lengan si
Ani, dan mulai meraba susu ani denga halus, si
ani kelihatan berigidig-an, adi terus gencar
berusaha memegang susu ani, sementara ani
terus menangkis tangan adi, ketika si ani sibuk
menangkis tangan adi, aku melihat kedua paha si
Ani yang kadang terkangkang karena sibuk
menangkis tangan adi, wow…mulus pahanya,
aku mulai jreng juga, karena ruang tengah cukup
terang sehingga sering banget aku melihat CD ani
yang berwarna ungu muda, dan gundukan
vagina dibalik CD yang begitu menggiurkan
membuat aku jadi keasyikan nonton dar celah
pintu kamar.
akhirnya si Ani menyerah di tangan Adi, dan
membiarkan tangan adi meng-griliya susunya,
dan si ani pun mulai kegelian sehingga pahanya
semakin jelas kulihat karena ani sudah tidak
kontrol cara duduknya.
aku mulai terangsang melihat tangan adi dibalik
baju putih ani bergerak-gerak, kebayang empuk
dan halus susu yang sedang diobok. penis ku
mulai tegang, si Ani semakin meringis dengan
sesekali membungkukkan punggunya, kegelian.
adi mulai memetik kancing baju si ani, maka
terlihat susu si ani dibungkus BH warna merah
jambu karena si Ani menghadap kamarku dan
Adi dibelakang si ani. tangan adi kemudian
mengeluarkan sebelah susu Ani dari BHnya, aku
semakin tegang karena aku melihat susu yang
begitu mulus, puntingnya coklat muda, bahkan
aku lebih terfokus ke celah paha si Ani yang
sudah semakin jelas karena rok putihnya sudah
sediki demi sedikit tersingkap. kelihatannya si Ani
sudah mulai terangsang karena aku melihat
bagian celah vagina pada CD si ani sudah mulai
berwarna ungu tua, berarti sudah basah. ketika si
Ani agak bergeser duduknya aku melihat tangan
Adi yang kiri memegang penisnya yang sudah
tegang banget, sementara tangan kanannya mulai
meremas halus susu Ani, kelihatannya adi bukan
pemain sex brutal, dia mempermainkan susu si
Ani begitu lembut sehingga si Ani mulai
mendesah dan tangannya mulai mencengkram
tangan Adi yang sedang mengelus susu nya.
sudah mas…aku sudah gak tahan…kata si Ani.
aku juga sudah gak tahan Ni…kata si Adi, bantu
saya dong Ni…saya pingin keluarkan Sperma
yang sudah mengental nih….kata adi dengan
nada merayu…jangan mas…aku gak mau, takut
hamil….kata ani. tidak ni…kita jangan bersetubuh,
saya gesek aja ya di antara celana dalam dan
vagina mu….rayu adi, si ani pun sudah kelihatan
sangat terangsang, tapi dia tidak menjawab.
sementara aku sudah semakin tegang aja nih si
ujang…dibalik pintu.
adi akhirnya turun dari sofa, dan duduk disebelah
si Ani di atas karpet, tangan adi mulai mengarah
ke vagina si Ani, kembali si Ani meronta, jangan
mas…nanti aku gak tahan…kata si Ani, tenang
aja…nanti kita sama-sama enak…kata Adi sambil
mulai mengelus CD pas di vagina si ani , ani mulai
kelihatan kejang-kejang kedua kakinya merasakan
nikmat, adi terus mengelus vagina ani dari luar
CDnya sementara bibirnya mulai menciumi susu
kiri si ani, adegan ini terus berlangsung sekitar
hampir 10 menit, kemudian adi melepas training
spaknya, dan kelihatan ujang nya si adi yang
sudah tegak lurus, tapi si Ani malah membuang
pandangannya ke TV, lalu Adi menyingkap rok
putih Ani semakin keatas, dan si Ani direbahkan
dikarpet, jangan mas…kata si Ani. nggak kok
cuma mau dijepitin diantara CD dan Vagina
kamu…gak dimasukin kok…kata Adi sambil terus
menggosok penisnya. janji ya..mas…kata Ani.
bener kok saya janji kata Adi, kemudian adi
berbaring disebelah kiri si Ani, dan benar saja, adi
julai menaiki separuh badan ani dan paha sampai
kaki kirinya adi menindih paha dan kaki kiri si ani
dan penis adi diselipkan dari samping CD
basahnya ani dekat pangkal paha Ani sementara
si Ani tetap terlentang, aku mulai gak tahan
lihatinnya, akupun mulai meraba-raba penis ku,
terus adi mulai mengesek-gesekan penisnya
diantara CD dan Vagina Ani secara perlahan, ani
mulai kelihatan menikmati, sambil mengisap
punting susu si ani yang sebelah kiri dan
meremas susu ani yang sebelah kanan adi terus
menggesek penisnya dicelah CD dan Vagina si
Ani, ani mulai mengerak-gerakkan pinggulnya
keatas kebawah mengikuti gerakan Adi, aku yakin
bahwa kelentitnya si ani sudah tersentuh oleh
ujung penis si adi, aku pun tambah terangsang
melihatnya, aku mulai mempercepat kocokan
tangan di penisku, dadaku terasa semakin dag-
dig-dug….semakin lama si Adi semakin
mempercepat gerakannya, terus menggesek
vagina si ani dengan penisnya yg sudah semakin
keras, dan si ani pun mulai mengeluarkan suara
desahannya, mas…mas…mas…aduh geli sekali…
mas….aduuuuh… enak sekali mas….lirih si Ani,
tekan sedikit mas…biar ujung nya kena anuku…..
adi mulai merubah gerakannya, dari menggesek
menjadi agak menekan vagina si ani, tangan
kanan si ani mencengkram tangan adi yg sedang
meremas susu kanannya, berarti si ani sudah
begitu menikmati gesek-tekan penis si adi.
kumpulan Cerita Dewasa Lainya, Dapat Anda Lihat & Baca Hanya Di :
www.ceritaindo.sextgem.com
teruuuus… mas…aku nikmat sekaaaaali…. desah si
ani.
iyaaa…saya juga Ni….nikmat sekali, punyamu
begitu licin dan hangat….adi terus melakukan
gesek-tekan…hingga kurang lebih 15 menit.
sudah mau keluar…nih…kata si Adi dengan suara
tersendat-sendat, jangan keluarkan dulu
mas….tahaaaann…tahan….kata si ani sambil terus
menggerakan pinggulnya…..aduuuh…mas…saya
mau keluar juga mas…..kata si ani (maksudnya
mau orgasme). mas..masukin sedikit
ujungnya….kata si ani memohon, terus adi agak
menaikin lagi tubuh si ani hampir menindihnya,
dan tangan kanannya menuntun penis menuju
lubang vagina si ani, dan ah…aaaahh…jangan
dimasukin semua mas…aku lebih geli kalau
ujungnya saja….kata si ani.
adi terus menggesek-tekan, dan kelihatan si adi
mulai menekan-nekan pantanya dan si ani
semakin bergoyang kekiri dan kekanan dan
kadang-kadang menaikan pinggulnya keatas..lalu
ani mulai agak menjerit kecil…Mas…aku mau
keluar mas….
ya..ya…keluarkan saja ni…biar tambah licin sahut
si Adi…
Tidak terasa penis ku juga mulai mengeluarkan
cairan kental sedikit diujungnya….aku terus
menyaksikan gesekan penis adi di celah antara CD
dan Vagina si Ani, pinggul ani semakin cepat
bergerak keatas kebawah, bahkan sesekali
diangkatnya cukup tinggi…dan
…ah..aaaahh…
aaaaaaaahhh….mas aku ke..ke..ke…luaaaaarr…
mas….ah….aduuuuuh…m as enak sekaliiiiii……
aku juga ni….aku juga mau keluar…ni…sambil
semakin memepercepat gerakan gesek-geseknya,
…aduhh..ni…saya keluar ni….oh…oh…oh….adi
menyentak-nyentakkan gesekannya sampai lebih
dari 3 kali, aduuuh…mas….hangat sekaliiiii….mas..,
gerakan adi mulai semakin pelan dan akhirnya adi
tertelungkup diatas badan si Ani.
akupun mulai terasa gatal diujung penis ku…dan
akh….croooot…croooot….sperma kupun muncrat
ke daun pintu. aku jadi lemes..dan mulai aku
berbaring di tempat tidurku sambil tetap
membayangkan sejoli main adu gesek.
Sememtara Wulan belum tiba, kebetulan Adi
tugas ke Manado, so…di rumah hanya tinggal
siMbok, si Ani, si orok dan aku.
Saat si orok tidur, aku coba godain Ani,
hem..ehem…Ni…kelihatannya kamu kesepian
yah..ditinggal Mas Adi…? Tanyaku. Ah…
enggaaaaakk…biasa aja…..jawab Ani sambil agak
malu-malu.
Memangnya kenapa Mas….? Tanya balik Ani.
Kelihatannya kamu sama mas adi kok semakin
mesra sih…? Tanya ku lagi.

Kasihaaannn..mas adi kan sudah lama…eh…
maksud saya ditinggal mBak Wulan, gak apa-apa
kok….jawab si Ani.
Aku mulai merasa si ani agak khawatir kalau aku
mengetahui affairnya dengan Adi.
Sambil baca majalah dan nonton TV, aku
pandangi badan si Ani. Mulai dari kulit lengan,
susu, perut, bentuk pinggul, paha dan betis.
Wow….memang segar dan cukup bikin mupeng,
apalagi karena gak ada bos, si Ani gak pake baju
Putih Seragam Baby Sitter, dia Cuma pakai baju
tidur kulot dan blus bahan katun biasa, jadi aku
bisa melihat samar-samar lekuk tubuh dan
bayangan bra and CDnya.
Si Ani duduk dekat Box bayi sambil menggoyang
box, sesekali dia curi pandang kepadaku seperti
ada rasa cemas takut ketahuan affairnya. Dia agak
gelisah. Dalam pikiranku, baikan di “selok” aja
dech…..
Ni, aku mau pindah kost, kata ku…., lho kenapa
mas…..kan Mas adi dan Mbak Wulan orangnya
baik, dan Mas sudah diakui seperti keluarganya,
juga ini rumah bagus dan harga kost nya katanya
kekeluargaan…. Jawab si Ani.
Iya…Ni, tapi aku gak tahan lihatin kamu ama mas
Adi, kok akrab banget…..kata ku.
Akrab gimana……? Tanya Si Ani agak ketus, ya
lah….emang aku gak tahu kalau kamu sering
tiduran di karpet ama mas adi, dan kalau gak
salah kamu pernah jalan ama mas adi bawa bayi,
ya kan….?
Si Ani gelagapan, dan dia langsung berdiri dari
duduknya menghampiriku, aku melihat bentuk
perut yang sudah agak kendur tapi malah
terkesan sexy, kemudian dia duduk disebelahku.
Dia bilang : Mas…tolong jangan bilang mBak
wulan, aku kasihan mas Adi dan aku juga
terpengaruh karena aku sudah lama tidak
disentuh laki-laki, tolong ya mas…. Jawab si Ani
memelas. Aku sementara pura-pura terus baca
majalah tapi mata terkadang ngincer-ngincer juga
tuh susu yang masih sintal dan kelihatan mulus
walau baru tampak separuhnya karena tertutup
BRA.
Ya…kamu harus ingat Ni, karena nila setitik rusak
susu dua-dua-nya. Jawabku sambil godain. Yeee
si mas, rusak susu sebelanga…ah…jawabnya
sambil menyembunyikan malunya.
Ya…dua-dua-nya Ni…..kalau terus di-uwel-uwel
mah….jawab ku.
Si ani mencubit perutku, ah..si mas bisa aja. Nih
tak cubit…..hayoooo kapok…!!! Si Ani kayak yang
greget campur kesel.
Tapi mas, walaupun bagaimana, aku belum
pernah kok bersetubuh dengan mas Adi,
yah….hanya sekedar begitu-begitu aja, yang
penting mas Adi bisa “keluar”……bener mas aku
gak bohong. Kata si ani agak serius.
Lho….sudah apa belum bagi saya gak masalah Ni,
jawab ku.
Mas kok gitu sih….? Jawab si Ani sambil meraba-
raba kedua susunya. Belum mas belum rusak
nih…jawab si Ani sambil mengusap kedua
susunya. Ya….percaya deh….jawabku. setelah
terdiam beberapa saat lalu :
Ni…pijitin dong pundak saya, tadi saya main golf
18 hole, cukup capek juga…
Weee…maaf ya…aku bukan tukang pijat
kok….jawab si Ani agak sengit.
Yah…sudah gak apa-apa, tapi saya juga bukan
tukang yang pintar nyimpen rahasia lho…..jawab
ku.
Eeeemmmm….si mas ngancam ya…..ya sudah
sini, awas kalau ngomong mBak wulan…..jawab
si Ani.
Aku duduk di karpet, sementara si ani berlutut
dibelakangku, tangannya mulai pijitin pundak dan
bahu bagian atasku, dan selang beberapa menit,
aku merasa ada yg nempel hangat di
punggungku, terasa empuk dan kenyal, aku tebak
aja deh ini pasti perut si Ani, aku pura-pura gak
merasa apa-apa walau sudah sekitar 10 menit.
Lalu si Ani bertanya : mas kepalanya mau dipijit
gak….., o…ya…iya Ni. Jawab ku, kemudian si Ani
memijit kepala ku…wah enak banget lho Ni. Kamu
kok pintar mijit sih…..
Ah..biasa aja mas jawab si ani.
Kemudian Aku merasakan ada yang agak lebih
empuk lagi menekan dipunggungku, aku dah
nebak deh…ini pasti pubis si Ani, gundukan
daging antara perut dan vagina. Dia terus
menekan…menekan..semakin terasa hangat dan
empuk, aku merasakan kedua pahanya semakin
menempel, dia menekan terus dan aku agak
sedikit membungkuk sehingga punggung ku
semakin menekan pubis nya.
kumpulan Cerita Dewasa Lainya, Dapat Anda Lihat & Baca Hanya Di :
www.ceritaindo.sextgem.com
Aduh…Ni. Yang dipijit kepala kok yang enak
punggungku ….. terus Ni tekan lagi, kata ku. Ah si
mas bisa aja…..mau ditekan lagi? Kata si ani.
Ya…iya…dong, si ani terus menekan-nekan
pubisnya di punggungku.
Napasnyapun mulai terdengar mendesah, dan
pijitan dikepalaku mulai melemah, tapi pijitan
pubis di punggungku semakin terasa kuat.
Apanya yang enak mas…tanya si ani. Punggung
ku enak banget Ni, punyamu begitu berdaging
dan terasa hangat di punggungku, jawab ku.
Sementara si ujang dibalik celana pendek ku mulai
menegang dan si ani secara sengaja terus
menekankan pubis nya dipunggung ku.
Aduh Ni. Punyaku jadi tegang Ni…….mau pegang
nih….? Tanya ku.
Manaaaa….tanya si Ani. Nih….sudah mulai keras
gara-gara punggung keenakan…. Jawab ku.
Iya…mas, kok tegang ya….tanya si Ani.
Aku juga gara-gara mas adi jadi sering cepet geli
di anu ku. Aku jadi sering mudah terangsang,
padahal sudah tahunan gak begini, kata si ani.
Ni, pijit aja punya ku…..tapi yang enak ya….
Tanpa bicara lagi si ani pindah duduk disebelahku,
tangannya mulai masuk kesela celana pendekku,
dia mulai meraba-raba dengan lembut penis ku,
ah….mulai terasa geli, si ani meremas bagian
helm penis ku, dipijit-pijit lembut yang membuat
penisku terasa semakin geli dan nikmat sekali,
oh….Ni, enak banget, teruuuus Ni, desah ku.
Tanganku mulai menyusur kebalik Bra si Ani,
perlahan ku elus lembut susunya, pelan-pelan
ujung jariku menyusur terus hingga kerasa
puting susu yang sudah mengeras tapi lembut
kulitnya, aku elus terus susunya, sesekali agak ku
remas lembut, si ani nafasnya mulai agak
tersengal-sengal, aduuuuh…mas, sentuhan
tangannya kok lembut banget, aku semakin
nikmat mas….terus tangan kanan si ani membuka
kaitan Bra bagian belakang, dan tangan kirinya
masih terus memijit-mijit ujung penis ku.
Kemudian ku singkap blusnya dari sekitar perut
agar dapat kuraih kedua susunya sementara bra
dibukanya pelan-pelan melalui sela-sela lengan
bajunya. Wah…benar aja, susunya masih mulus,
walaupun sudah agak jatuh, namun kekenyalan
dan kelembutan kulitnya masih seperti anak-ABG.
Ku singkap terus keatas blusnya, punting susu si
Ani yang kiri mengarah agak kesamping kiri dan
yang kanan agak kesamping kanan, wah ini tanda
susu yang masih berkelenjar bagus, walaupun
agak turun tapi masih kencang. Isap mas….pinta
si ani, perlahan kuisap lembut puntingnya, mulai
dengan isapan perlahan lama-lama isapanku
semakin kuat sehingga si Ani menjerit perlahan
Aaaahhh……aduh mas….kok enak
sekali….teruuuus…mas….
Kuisap puntingnya pelan-pelan tapi nyelekit,
hingga si ani terbaring karena tak kuat menahan
nikmatnya isapan ku. Dan akupun membaringkan
tubuhku di karpet, sementara aku terus mengisap
punting susunya, si ani mengambil posisi diatas
ku dan mulai menempelkan vaginanya ke penis
ku, dia masih mengenakan kulot tipisnya, dia
tekan vaginanya ke penisku, terasa badan si ani
agak bergetar ketika dia tekan vaginanya ke
penisku, aku merasakan begitu empuk dan
hangatnya daging vagina si Ani, aku merasakan
semakin geli di penisku, kemudian si ani mulai
menggerakan pinggulnya sehingga tekanan
berubah jadi gesekan-gesekan yang perlahan tapi
serasa ujung penisku mulai nyelip dibelahan
vaginanya walaupun masih terbungkus kulot dan
CD, tanganku mulai meraba buah pantatnya
dengan menyusurkan tangan diantara celana
kulotnya, wah…..lembut dan empuk, pantatnya
bukan kencang tapi empuk, kulitnya masih halus.
Aku mulai menyelipkan tanganku kesela CD
bagian pantanya, aku mulai meraba halusnya
pantat si Ani, ketika pantatnya ku elus, si ani
malah semakin menekan gesekan vaginanya ke
penisku, aku yakin “G-spot” si Ani disekitar
pantatnya, kemudian elusan dipantat si ani ku
coba rubah dengan pijitan-pijitan ujung jari ku,
ternyata si ani semakin terangsang semakin
mengesek agak cepat….dan
oh….oh….oh….mas….aku mau keluar
mas…….mendengar rintihan si Ani, aku bantu
proses keluar nya si ani, aku tekan pantatnya
dengan kedua tanganku agar vaginanya semakin
keras menekan penisku, dan aaaaahhh…aaahhh…
seeeeepp..seeeppppp…seperti kepedasan makan
lombok, maaaasss…..aku keluar mas…..ah…
aaaahhh….si ani seperti setengah menangis,
terasa dipenisku vaginanya berdenyut-denyut
beberapa kali, sementara dia menekan susu
kirinya ke dadaku, dia terus merintih…
mendesah….kemudian denyutan vaginanya
terasa lagi, nyut..nyuut…nyut…
wah si Ani mengalami orgasme panjang nih…
pikir ku.
Kemudian sejenak si ani merebahkan tubuhnya di
atas tubuhku, sekitar kira-kira belum semenit, dia
mulai menekan-nekan-kan lagi vaginanya ke
penis ku kebetulan penisku masih keras, dia mulai
mendesah lagi. Seeeeppp…..seeeppp…..seperti
orang kepedasan.
Ni, nanti dilihat simBok, kekamar aja
yuukkk….ajak ku. Ah tidak mas, simBok sudah
tidur, lagian ini bayi kalau bangun gimana….?
Jawab si Ani.
Ya…sudah buka saja celanamu Ni….. perintahku.
Jangan mas….gini aja ya….sementara di selipkan
penisku kesela CDnya, dan si ani masih berposisi
di atas ku.
Ketika penisku mulai menyusup disela CD dan
vaginanya, tersa lendir hangat dan licin diujung
penisku, dia mulai menggoyangkan pinggulnya
dan gesekan belahan vagina yang hangat dan licin
mulai merangsang penis ku, aku merasakan
betapa enaknya vagina si ani, tapi disisi penisku
terasa agak sakit kena sisi CD nya si Ani, aduh Ni,
CDmu sakit nih….
Kemudian dia melepas celana kulotnya dan agak
menarik CDnya ke bawah, sedangkan aku mulai
melepas celana pendek dan CDku maka penisku
mulai nyaman banget, apalagi dia mengambil
posisi seperti kodok yang mau loncat, dia mulai
lagi menggoyangkan pinggulnya perlahan kekiri
kekanan..tangan ku mencengkram buah
pantatnya dan sesekali kutekan sehingga penisku
terasa berada dimuka gawang, kudorong-
dorongkan pinggulku naik turun sementara si ani
mengoyang kiri-kanan, variasi goyangan
semacam ini telah menciptakan rasa geli yang
berbeda dengan rasa kalau bersetubuh biasa,
penis ku semakin keras, vagina si Ani terasa
semakin basah kuyup, namun basah kuyup yang
membuat rasa geli dipenisku semakin nikmat, si
ani terus bergerak sementara ke dua susunya
semakin terasa menggiling dadaku, kenyalnya
hangatnya terasa sekali karena T-shirt ku aku
angkat ke leher dan blusnya si anipun sudah
terangkat sehingga kedua susunya terasa nempel
langsung dikulit dadaku, dan tangan si ani yang
sedang menahan badannya dilantai kemudian
berubah memeluk tubuhku, sehingga susunya
semakin menekan di dadaku, gerakan pinggulnya
semakin lembut seolah memposisikan titik-titik
tertentu dari vaginanya di penisku, kelihatannya si
Ani berusaha agar kelentitnya tergesek oleh ujung
penisku. Dia begitu aktif mencari titik-titik
kenikmatan divaginanya. Kemudian aku mulai
menekan nekan ujung penisku ketika terasa jika
sudah berada ambang lubang nikmat, aku tidak
tahan lagi, ingin sekali aku menancapkan penisku
ke vaginanya. Ni…kamu dibawah Ni…. Pinta ku.
Jangan dulu mas, biar lama nikmatnya, soalnya
kalau mas di atas pasti mas cepet keluar.
Jawabnya dengan kata terputus-putus karena
napas si ani seperti orang yang sedang aerobic.
Ya…tapi masukan dong Ni. Aku sudah gak sabar
nih….
Iya…iya…tapi pelan-pelan ya mas….biar terasa
nikmat. jawab si ani.
Kemudian si ani menghentikan gerakan
pinggulnya. Dan memposisikan ujung penisku
tepat dilubang vagina yang licin dan hangat. Dia
mulai menekan pinggulnya ke bawah, dan
penisku pun perlahan mulai menyusup, perlahan
banget si ani menarik lagi pinggulnya keatas, aku
merasakan gesekan lubang vagina yang halus,
licin dan lembut, dia menekan lagi, dan kira-kira
sekitar 5 cm penisku masuk, dia tarik lagi
pinggunya keatas, aku mulai penasaran karena
cara seperti ini menimbulkan kenikmatan yang
khas banget, gregel-gregel dinding vagina si ani
begitu terasa menggelitik karena gerakan perlahan
seolah-olah penisku meraba-raba tiap mili dinding
lubang vagina si ani, akupun semakin
menikmatinya.
Kemudian desahan demi desahan terus keluar
dari mulut si ani, dan……ah…aaaahhh….. pelan-
pelan si ani menekan pinggulnya hingga penisku
masuk seluruhnya, kemudian dia tarik lagi pelan-
pelan…ditekan lagi…..blessss…lagi penisku masuk,
begitu terus berulang-ulang hingga sekitar 15
menit, ah… begitu lembutnya permainan si ani,
sesekali terasa olehku denyutan-denyutan halus
didalam vagina si ani yang terasa seolah
menjepit-jepit ujung penis ku. Kemudian si ani
memasukan lagi penisku dengan menekan
pinggulnya, dia tidak lagi menarik pinggulnya
keatas, tapi dia tekan terus agak lama sehingga
begitu dalamnya penisku tertanam didalam
vagina hangat si ani, kemudian denyutan-
denyutan vaginanya…aw..terasa begitu nikmat,
cenut-cenut….kemudian ada denyutan panjang
yang rasanya begitu menjepit ujung penis ku.
Ah..mungkin ini yang disebut empot-empot
madura dalam pikirku.
Gaya ML seperti ini terus belangsung hingga
kurang lebih ¼ jam, aku benar-benar merasakan
nikmat yang baru kali ini kurasakan dibanding
dengan kenikmatan saat ML dengan pacarku.
Diujung lubang penisku mulai terasa geli sekali
seperti hendak keluar sperma, sementara si ani
terus mengayuh pinggulnya perlahan dan tangan
kirinya menarik susunya kearah mulut ku, lalu
kuisap-isap pelan hingga isapan kuat, si ani mulai
tidak dapat mengkontrol gerakannya, dia
menggoyang semakin cepat…cepat lagi dan
akhirnya jeritan kenikmatan si Ani muncul lagi, dia
mencapai orgasme lagi karena terasa oleh
penisku jepitan-jepitan vagina dan denyutan-
denyutannya yang tak beraturan. Dia mendesah
dan menggigit dadaku, dia orgasme panjang.
Dan saat penisku dijepit-jepit oleh vagina
orgasmenya si ani, akupun gak tahan, geli sekali
dipenis ku, sekujur badanku terasa geli linu,
merinding dan ah…rasanya nikmat sekali, aku
berusaha terus menggerakan pinggulku keatas
dan kebawah agar penisku tetap menggesek
vagina si ani yang sedang orgasme dan
berdenyut-denyut itu, si ani pun sadar kalau aku
mau keluar maka dia langsung mengisap punting
susuku dan memainkan ujung lidahnya di
punting susuku maka penisku semakin terasa geli
sekali dan terasa gatal yang teramat sangat
diujungnya seolah ingin digaruk terus oleh bagian
terdalam vagina si ani, dia semakin aktif mengisap
dan memainkan lidahnya di punting susuku dan
aku terus menaik turunkan pinggulku akhirnya
aku pun crot-crot-crot spermaku muncrat
didalam vagina si ani, tanpa sadar si ani
mengaduh keenakan, aduuuuhh…mas…hangat
sekali……rintih si ani, dan aku merasakn enaknya
ketika pertama crot…vagina si ani menjepit, crot
kedua vagina si ani berdenyut, dan ketika aku
menekan penis hingga maksimal maka disitulah
kenikmatan puncaknya dan tidak sadar aku
menarik pinggul si ani agar penisku menancap
semakin dalam dan crot yang terakhir membuat
badanku bergetar-getar sepeti kejang-kejang, dan
si ani yang sedang orgasme aku tembak dengan
semprotan spermaku, maka disinilah impian
kenikmatan yang didambakan semua wanita,
hingga selesai proses semprotan spermaku,
vagina si ani masih terus berdenyut-denyut dan
terdengar suara si ani seperti orang menagis, dia
benar-benar merasakan orgasme yang luar biasa,
begitu juga aku.


Cerita Dewasa Hot- Ngentot Dengan Atasan

Cerita Dewasa Hot- Ngentot Dengan Atasan
Sebenarnya ini ceritaku yang baru aja terjadi
baru2 ini lebih tepatnya sih bulan Juni 08
Namaku Ariel yah sebut saja begitu, umurku 23
tahun dan saat ini bekerja di sebuah perusahaan
swasta yang sedang berkembang.
Aku sama sekali tidak menyangka kalau aku baru2
ini berhubungan dengan pria yang sudah beristri
dan lebih gilanya lagi dia adalah salah satu
atasanku di kantor. Dan parahnya aku ini masih
bisa dibilang anak yang masih dipingit oleh orang
tuaku, dan semuanya selalu mengatakan bahwa
aku anak yang masih lugu dan polos padahal
tidak ada satupun yang menyangka kalau anak
seperti aku kadang bisa berbuat nakal atau gila.
Cerita ini bermula ketika aku putus dari pacarku.
Padahal dia sudah berjanji setia bakal menikahiku,
ternyata dia malah mengingkari janjinya dengan
alasan yang menyebalkan yaitu ‘Bosan’
Padahal sudah banyak yang kami lakukan.
hubungan kami dimulai dari sex, petting, HJ, BJ,
dan Oral. Sedangkan Sex dia hanya
melakukannya melalui dubur, kami belum pernah
melakukannya di vagina. Mungkin karena takut
hamil dan lain sebagainya.
Meskipun begitu aku tetap saja merasa bahwa
aku sudah tidak suci lagi meskipun vaginaku
belum pernah dimasukkan oleh barang laki2.
Dan terus terang aku merasa sangat kecewa dan
sedih akan perlakuan pacarku itu. Dan ketika aku
sedang patah hati itu, moment itu malah
dimanfaatkan oleh atasanku sebut saja namanya
Riki yang dari dulu memang suka menggodaku di
kantor dan aku merasa risih terlebih karena
statusnya suami orang. tapi ternyata baru aku
tahu kalau aku tidak sebaik yang aku pikir.
AKu yang dulu sangat dingin, akhirnya mulai
mencair juga. Memang tidak ada yang paling
mudah menggoda perempuan selain perempuan
yang baru patah hati. Hal itu aku rasakan ketika
pas pameran aku sudah mau diantar pulang
olehnya, dan mw makan bareng ma dia. Hingga
suatu hari aku dan rekan sekantorku yang cewek
dan dia nonton bareng di bioskop. Di tengah2 film
dia memegang tanganku aku diamkan saja, dan
dia semakin yakin.
Hari berikutnya aku diajak makan malam di
wisma BNI 46, sekalian makan malam yang
diadakan oleh salah satu partner, selama
perjalanan dia sudah berani memelukku,
menyentuhku dan mencium pipiku.Keesokannya
lagi sehabis pulang kantor kami pulang bareng,
dan dia mulai berani mencium bibirku, dan kami
bercumbu dengan panas dan tangannya sudah
mulai meremas2 dadaku. AKu membiarkannya
saja karna aku tahu aku memang menginkannya
apalagi pas saat aku sedang patah hati dari
pacarku yang brengsek itu.
Aku tahu hal ini akan terus berlanjut dan betul
keesokan harinya ketika kantor lagi sepi kami
mulai bercumbu dengan panas, lalu biasanya aku
naik duluan ke atas dan setelah itu berikutnya dia
menyusul lalu bekerja seperti biasanya.
Aku tahu kadang aku merasa aku sangat nakal,
aku sengaja turun ke bawah dan dia pun
mengerti tidak lama kemudian pun dia turun ke
bawah dan di depan WC kami bercumbu lagi,
tangan kanannya yang tersemat cincin
pernikahan itu menyentuh tubuhku, memelukku
seakan tanpa merasa berdosa. Dia menyentuh
kedua dadaku, dan juga vaginaku. Hingga yang
membuatku tak percaya dia berani menarik
bajuku hingga ia bisa mengisap puting dadaku.
AKu sangat menikmatinya, aku tahu aku sangat
gila… dan aku tidak bisa menghentikannya,
sampai saat ini pun aku masih mengingat betapa
atasanku ini sangat pandai dalam hal ini.
Aku tahu kalau sebagai selingkuhannya aku harus
menjalani hubungan rahasia. terlebih di kantor,
hanya sahabatku Desi sepertinya sudah tahu akan
hal ini, apalagi pas aku dan Desi menginap di
salah satu hotel karena dekat dengan tempat
pameran… atasanku datang dan seperti biasa
kami ngobrol2, ketika desy sedang mandi ke
kamar mandi, kami pun bercumbu dia mencium
seluruh tubuhku dan hanya sebentar besoknya
pun terjadi lagi, kami bercumbu di atas tempat
tidur . Sepertinya Desy sudah mengetahui
perselingkuhan ku ini tapi dia hanya pura2 tutup
mata.
Ketika itu di hotel, pas Desy juga sedang mandi di
kamar mandi, aku dan dia bercumbu lagi seperti
biasa dan sayangnya memang kami tidak sampai
sex.
hari berikutnya pun bergulir, atasanku pun resign
sebelum dia resign kami pun pergi berdua.
tentunya ini jam pulang kantor kami pun bebas.
Di perjalanan tol, sambil menyupir dia mencium
bibirku dengan panas sambil berusaha melepas
bajuku, ya aku setengah telanjang, CD dan celana
panjangku lepas hanya bajuku saja yang
keangkat ke atas. akhirnya dia mengeluarkan
barangnya dan menyuruhku untuk
menghisapnya. aku agak merasa risih dan malu,
sebenarnya aku dah pernah melakukannya
dengan pacarku. akhirnya aku mau juga dan
inilah yang aku takutkan aku sangat
menikmatinya, mengulum barang pak RIki
dengan sangat nikmat dan sengaja aku masukkan
sangat dalam dan menjilat ujung kontolnya dan
itu terjadi beberapa kali. Ketika masuk ke tol ke
pondok kelapa, entah kenapa tiba2 saja aku
menyerangnya, aku naik ke pangkuannya dan
menciumnya dengan panas sampai dia berhenti
di pinggiran jalan tol jari tengah kanannya pun
memasukkan ke vaginaku dan entah sejak kapan
tangan ku pun meremas barangnya yang besar
itu. hingga dia memaksaku untuk sex dengannya
tapi aku tetap tidak mau karena aku tidak mau
hamil. akhirnya dia menyerah juga hingga kami
mencari apotik yang buka tapi tidak ada. Yah
mungkin emang bukan rejeki dia untuk dapetin
perawan ku hehe =p
hingga aku pun sampai di rumah tentunya aku
kena marah habis2an karena pulang malam,
seandainya ortuku tahu kalau aku tadi aku main
gila dengan pria sudah beristri mungkin mereka
bakal membunuhku.
Hingga sampai hari ini, aku tetap menantikannya
dan menunggunya di kantor, tapi dia belum jg
datang, dia ad sms klw dia bakal datang ke
kantor, karena pekerjaannya belum semua selesai
dan dia harus menyelesaikannya sebelum dia
resign.
aku sangat sepi dan menantikannya terlebih ketika
dia menyentuhku. Pak Riki, tolong jangan biarkan
aku seperti ini, aku ingin disentuh lagi oleh bapak..
aku ingin selalu bersama dan aku sangat
mencintai bapak apalagi ketika aku tahu kalau
bapak resign karena aku, sepertinya sudah ada
yang curiga selain Desy yang mengetahui
perselingkuhan kami dan mungkin atasan kami
berdua pun sudah tahu hal itu.
aku tidak tahu apakah dia bisa mencuri
keperawananku? Yah kita lihat saja nanti…… I dont
think so.. hehe..
rahatX� d�2��'angan dipaksakan nanti malah tambah
parah penyakit mu”.
“Ah.. nggak apa-apa Bu saya sehat kok”.
Jawabku.


Saat aku hendak meninggalkan ruangan Ibu Mila,
aku sangat terkejut sekali, saat Ibu Mila berkata,
“Makanya kalau selingkuh hati hati dong Pen
Jangan terlalu berani. Sekarang akibatnya ya
beginilah Ibu mertuamu hamil”.
Aku sangat terkejut sekali, bagai disambar petir
rasanya mukaku panas sekali, aku sungguh-
sungguh mendapatkan malu yang luar biasa.
“Dari mana Ibu tahu?” tanyaku dengan suara
yang terbata bata.
“Maaf Pen Bukannya Ibu ingin tahu urusan orang
lain, Tadi waktu Ibu menelfon kamu kamu kok
online terus Ibu jadi penasaran, Ibu masuk saja
ke line kamu. Sebenarnya, setelah Ibu tahu kamu
sedang bicara apa, saat itu Ibu hendak menutup
telepon rasanya kok lancang dengerin
pembicaraan orang lain, tapi Ibu jadi tertarik
begitu Ibu tahu bahwa kamu selingkuh dengan
Ibu mertuamu sendiri”.
Aku marah sekali, tapi apa daya Ibu Mila adalah
atasanku, selain itu Ibu Mila adalah saudara
sepupu dari pemilik perusahaan tempat aku
bekerja, bisa bisa malah aku dipecat. Aku hanya
diam dan menundukan kepalaku, aku pasrah
“Ya sudah, tenang saja rahasia kamu aman
ditangan Ibu”
“Terima kasih Bu”, jawabku lirih sambil
menundukkan mukaku
“Nanti sore setelah jam kerja kamu temenin Ibu
ke rumah, ada yang hendak Ibu bicarakan
dengan kamu, OK”.
“Tentang apa Bu?” tanyaku.
“Ibu mau mendengar semua cerita tentang
hubunganmu dengan Ibu mertuamu dan jangan
menolak” pintanya tegas.
Akupun keluar dari ruangan Ibu Mila dengan
perasaan tidak karuan, aku marah atas perbuatan
Ibu Mila yang dengan lancang mendengarkan
pembicaraanku dengan Ibu mertuaku dan rasa
malu karena hubungan gelapku dengan Ibu
mertuaku diketahui oleh orang lain.
“Kenapa Pen? Kok mukamu kusut gitu habis
dimarahin sama si gendut ya”, Tanya Wilman
sohibku.
“Ah, nggak ada apa apa Wil Aku lagi capek aja”.
“Oh aku pikir si gendut itu marahin kamu”.
“Kamu itu Wil, gendat gendut, ntar kalau Ibu Mila
denger mati kamu”.
Hari itu aku sudah tidak konsentrasi dalam
pekerjaanku Aku hanya melamun dan
memikirkan Ibu mertuaku, kasihan sekali beliau
harus dikuret sendirian, terbayang dengan jelas
sekali wajah Ibu mertuaku kekasihku, rasanya aku
ingin terbang ke desa GL dan menemani Ibu
mertuaku, tapi apa daya Ibu mertuaku
melarangku. Apalagi nanti sore aku harus pergi
dengan Ibu Mila, dan aku harus menceritakan
kepadanya semua yang aku alami dengan Ibu
mertuaku, uh.. rasanya mau meledak dada ini
Aku berharap agar jam tidak usah bergerak,
namun detik demi detik terus berlalu dengan
cepat, tanpa terasa sudah jam setengah lima. Ya
aku hanya bisa pasrah, mau tidak mau aku harus
mencerikan semua yang terjadi antara aku
dengan Ibu mertuaku agar rahasiaku tetap aman.
“Kring.. “, kuangkat telepon di meja kerjaku.
“Gimana? Sudah siap”, Tanya Ibu Mila.
“Ya Bu saya siap”.
“Ya sudah kamu jalan duluan tunggu Ibu di ATM
BNI pemuda”.
Ternyata Ibu Mila tidak ingin kepergiannya
denganku diketahui karyawan lain. Dengan
menumpang mobil kawanku Wilman, aku diantar
sampai atm bni, dengan alasan aku mau
mengambil uang, dan akan pergi ketempat
familiku, akhirnya wilman pun tidak jadi
menunggu dan mengantarkanku pulang seperti
biasanya.
Kurang lebih lima belas menit aku menunggu Ibu
Mila, tapi yang ditunggu-tunggu belum datang
juga, saat kesabaranku hampir habis kulihat mobil
Mercedes hitam milik Ibu Mila masuk ke halaman
dan parkir. Ibu Mila pun turun dari mobil dan
berjalan kearah ATM.
“Hi.. Pento ngapain kamu disini?”, sapa Ibu Mila.
Aku jadi bingung, namun Ibu Mila mengedipkan
matanya, akupun mengerti maksud Ibu Mila, agar
kami bersandiwara karena ada beberapa orang
yang sedang antri mengambil uang.
“Oh nggak Bu, saya lagi nunggu temen tapi kok
belum datang juga”, sahutku.
Ibu Milapun bergabung antri di depan ATM.
“Gimana, temenmu belum datang juga?” Saat Ibu
Mila keluar dari ruang ATM.
“Belum Bu”.
“Ya sudah pulang bareng Ibu aja toh kita kan
searah”.
Aku pun berjalan kearah mobil Ibu Mila, aku
duduk di depan disamping supir pribadi Ibu Mila
sementara Ibu Mila sendiri duduk dibangku
belakang.
“Ayo, Pak Bari kita pulang”
“Iya Nya.. “, sahut Pak bari
“Untung aku ketemu kamu disini Pento Padahal
tadi aku sudah cari kamu dikantor kata teman
temanmu kamu udah pulang”.
Uh.. batinku Ibu Mila mulai bersandiwara lagi.
“Memangnya ada apa Ibu mencari saya?”.
“Mengenai proposal yang kamu bikin tadi siang
baru sempat Ibu periksa sore tadi, ternyata ada
beberapa kekurangan yang harus ditambahkan.
Yah dari pada nunggu besok mendingan kamu
selesaikan sebentar di rumah Ibu OK”.
Aku hanya diam saja, pikiranku benar-benar
kacau saat itu, sampai sampai aku tidak tahu kalau
aku sudah sampai dirumah Ibu Mila.
“Ayo masuk”, ajak Ibu mia.
Aku sungguh terkagum kagum melihat rumah
bossku yang sanggat besar dan megah. Aku dan
Ibu Mila pun masuk kerumahnya semakin
kedalam aku semakin bertambah kagum melihat
isi rumah Ibu Mila yang begitu antik dan mewah.
“Selamat sore Nya”,
“Sore Yem, Oh ya.. yem ini ada anak buah ku
dikantor, mau mengerjakan tugas yang harus
diselesaikan hari ini juga tolong kamu antar dia ke
kamar Bayu, biar Bapak Pento bekerja disana”.
“Baik Nya”.
Akupun diajak menuju kamar Bayu oleh Iyem
pembantu di rumah Ibu Mila.
“Silakan Den, ini kamarnya”.
Akupun memasuki kamar yang ditunjuk oleh
Iyem. Sebuah kamar yang besar dan mewah
sekali. Langsung aku duduk di sofa yang ada di
dalam kamar.
“Kring.., kring.. “, kuangkat telepon yang
menempel di dinding.
“Hallo, Pento, itu kamar anakku, sekarang ini
anakku sedang kuliah di US, kamu mandi dan
pakai saja pakaian anakku, biar baju kerjamu tidak
kusut”.
“Oh.. iya Bu terimakasih”.
Langsung aku menuju kamar mandi,
membersihkan seluruh tubuhku denga air
hangat, setelah selesai akupun membuka lemari
pakian yang sangat besar sekali dan memilih baju
dan celana pendek yang pas denganku.
Sudah hampir jam tujuh malam tapi Ibu Mila
belum muncul juga, yang ada malah Iyem yang
datang mengantarkan makan malam untukku.
Saat aku sedang asyik menikmati makan
malamku, pintu kamar terbuka dan kulihat
ternyata Ibu Mila yang masuk, aku benar benar
terpana melihat pakaian yang dikenakan oleh Ibu
Mila tipis sekali. Setelah mengunci pintu kamar Ibu
Mila datang menghampiri dan ikut duduk di sofa.
Sambil terus melahap makananku aku
memandangi tubuh Ibu Mila, walaupun gendut
tapi Ibu Mila tetap cantik.
Setelah beberapa saat aku menghabiskan
makananku Ibu Mila berkata kepadaku, “Sekarang,
kamu harus menceritakan semua peristiwa yang
kamu alami dengan Ibu Mertuamu, Ibu mau
dengar semuanya, dan lepas semua pakaian
yang kamu kenakan”.
“Tapi Bu”, protesku.
“Pento, kamu mau istrimu tahu, bahwa
suaminya ada affair dengan ibunya bahkan
sekarang ini Ibu kandung istrimu sedang
mengandung anakmu”.
Aku benar benar sudah tidak punya pilihan lagi,
kulepas kaos yang kukenakan, kulepas juga
celana pendek berikut CD ku, aku telanjang bulat
sudah. Karena malu kututup kontolku dengan
kedua tanganku.
“Sial!”, makiku dalam hati, aku benar benar
dilecehkan oleh Ibu Mila saat itu.
“Lepas tanganmu Ibu mau lihat seberapa besar
kontolmu”, bentak Ibu Mila.
“Mm.., lumayan juga kontolmu”.
Malu sekali aku mendengar komentar Ibu Mila
tentang ukuran kontolku, yang ukurannya hanya
standar Indonesia.
“Nah, sekarang ceritakan semuanya”.
Dengan perasaan malu, akupun menceritakan
semua kejadian yang aku alami bersama Ibu
Mertuaku, mau tidak mau burungkupun bangun
dan tegak berdiri, karena aku menceritakan secara
detail apa yang aku alami. Kulihat Ibu Mila
mendengarkan dan menikmati ceritaku, sesekali
Ibu Mila menarik napas panjang. Tiba tiba Ibu Mila
bangkit berdiri dan melepaskan seluruh pakaian
yang dia kenakan, aku terdiam dan terpana
menyaksikan tubuh gendut orang paling
berpengaruh dikantorku, sekarang sudah
telanjang bulat dihadapanku. Walaupun banyak
lemak disana sini namun pancaran kemulusan
tubuh Ibu Mila membuat jakunku turun naik.
“Kenapa diam, ayo lanjutkan ceritamu”,
bentaknya lagi.
“Baik Bu”, akupun melanjutkan ceritaku kembali,
namun aku sudah tidak konsentrasi lagi dengan
ceritaku, apalagi saat Ibu Mila menghampiri dan
membuka kakiku kemudian mengelus elus dan
mengocok ngocok kontolku, aku sudah tidak
fokus lagi pada ceritaku.
“Ahh.. “, jeritku tertahan saat mulut Ibu Mila mulai
mengulum kontolku.
“Ahh.. Bu.., nikmat sekali”.
Kuangkat kepala Ibu Mila, kamipun berciuman
dengan liarnya, kupeluk tubuh gendut bossku.
kumpulan Cerita Dewasa Lainya, Dapat Anda Lihat & Baca Hanya Di :
www.ceritaindo.sextgem.com
“Bu.. kita pindah keranjang saja”, pintaku,
Sambil terus berpelukan dan berciuman kami
berdua berjalan menuju ranjang. Kurebahkan
tubuh Ibu Mila, ku lumat kembali bibirnya, kami
berdua bergulingan diatas pembaringan, saling
merangsang birahi kami.
“Ahh.. “, Jerit Ibu Mila saat mulutku mulai
mencium dan menjilati teteknya.
“Uhh Pento.. enak.. sayang”.
Ketelusuri tubuh Ibu Mila dan jilatan lidahkupun
menuju memek Ibu Mila yang licin tanpa sehelai
rambutpun. Kuhisap memek Ibu Mila dan kujilati
seluruh lendir yang keluar dari memeknya. Banjir
sekali Mungkin karena Ibu Mila sudah sangat
terangsang mendengar ceritaku.
“Ahh”, jerit Ibu Mila saat dua jariku masuk ke
lubang surganya, dan tanganku yang satu lagi
meremas-remas teteknya.
Aku berharap agar orang yang telah
melecehkanku ini cepat mencapai orgasmenya,
aku makin beringas lidahku terus menjilati
memek Ibu Mila yang sedang dikocok kocok dua
jari tanganku. Usahaku berhasil, Ibu Mila
memohon agar aku segera memasukan kontolku
le lubang memeknya, tapi aku tidak
mengindahkan keinginannya, kupercepat kocokan
jari tanganku dilubang memek Ibu Mila, tubuh Ibu
Milapun makin menegang.
“Aaarrgghh.. Pento”, jerit Ibu Mila tubuhnya
melenting, kakinya menjepit kepalaku saat badai
orgasme melanda dirinya,
Aku puas sekali melihat kondisi Ibu Mila, seperti
orang yang kehabisan napas, matanya terpejam,
kubiarkan Ibu Mila menikmati sisa sisa
orgasmenya. Kucumbu kembali Ibu Mila kujilati
teteknya, kumasukan lagi dua jariku kedalam
memek nya yang sudah sangat basah.
“Ampun.. Pento.. biarkan Ibu istirahat dulu”,
pintanya.
Aku tidak memperdulikan permintaannya, kubalik
tubuh telentangnya, tubuh Ibu Mila tengkurap
kini.
“Jangan.. dulu Pen.. too.. Ibu lemas sekali”.
Aku angkat tubuh tengkurapnya, Ibu Mila pasrah
dalam posisi nungging. Matanya masih terpejam.
Kugesek gesekan kontolku kelubang memek Ibu
Mila. Kutekan dengan keras dan.. Bless masuk
semua batang kontolku tertelan lubang nikmat
memek Ibu Mila.
“Iiihh.. Pen.. to.. kamu.. jahat”.
Akupun mulai mengeluar masukan kontolku ke
lubang memek Ibu Mila, orang yang paling di
takuti dikantorku sekarang ini sedang bertekuk
lutut di hadapanku, merintih rintih mendesah
desah, bahkan memohon mohon padaku. Aku
puas sekali, kupompa dengan cepat keluar
masuknya kontoku di lubang memek Ibu Mila,
bunyi plak.. plak.. akibat beradunya pantat Ibu
Mila dengan tubuhku menambah nikmat
persetubuhkanku.
“Uhh.. “, jeritku saat kontolku mulai berdenyut
denyut.
Akupun sudah tidak sanggup lagi menahan
bobolnya benteng pertahananku. Kupompa
dengan cepat kontolku, Ibu Milapun makin
belingsatan kepalanya bergerak kekiri dan
kekanan.
“Ahh Ibu.. aku mau.. keluar.. “.
Dan cret.. cret, muncrat sudah spermaku masuk
kedalam Memek dan rahim Ibu Mila, beberapa
detik kemudian Ibu Mila pun menyusul
mendapatkan orgasmenya, dengan satu teriakan
yang keras sekali, Ibu Mila tidak peduli apakah
Iyem pembantunya mendengar jeritannya diluar
sana.
Ibu Mila rebah tengkurap, akupan rebah di
belakangnya sambil terus memeluk tubuh gendut
Ibu Mila. Nikmat sekali.., Orgasme yang baru saja
kami raih bersamaan, kulihat Ibu Mila sudah lelap
tertidur, dari celah belahan memek Ibu Mila, air
manyku masih mengalir, aku benar benar puas
karena orang yang telah melecehkanku sudah
kubuat KO. Kuciumi kembali tubuh Ibu Mila,
kontolkupun tegak kembali, ku balik tubuh Ibu
Mila agar telentang, kuangkat dan kukangkangi
kakinya. Kugesek-gesekan kontolku di lubang
memek Ibu Mila.
“Uhh Pento.. Ibu lelah sekali sayang”, Lirih sekali
suara Ibu Mila.
Aku sudah tidak peduli, langsung kutancapkan
kontolku ke lubang nikmat Ibu Mila, Bless.. Licin
sekali, kupompa keluar masuk kontolku, tubuh
Ibu Mila terguncang guncang akibat kerasnya
sodokan keluar masuk kontolku, rasanya saat itu
aku seperti bersetubuh dengan mayat, tanpa
perlawanan Ibu Mila hanya memejamkan
matanya. Kukocok dengan cepat dan keras keluar
masuknya kontolku di lubang memek Ibu Mila..,
dan langsung ku cabut kontolku dan
kumuncratkan air maniku diatas perut Ibu Mila.
Karena lelah akupun tertidur sisamping tubuh
telanjang Ibu Mila, sambil kupeluk tubuhnya, saat
aku terbangun kulihat jarum jam sudah
menunjukan pukul setengah sebelas malam,
buru buru aku bergegas membersihkan tubuhku
dan mengenakan pakaian kerjaku.
“Bu.. Bu.. Mila bangun Bu.. “.
Akhirnya dengan malas Ibu Mila membuka
matanya.
“Sudah malam Bu saya mau pulang”.
“Pento kamu liar sekali, rasanya tubuh Ibu seperti
tidak bertulang lagi”.
Ibu Milapun bangkit mengenakan pakaiannya,
kami berdua berjalan keluar kamar.
“Tunggu sebentar ya Pento, kemudian Ibu Mila
masuk kekamarnya, beberapa saat kemudian Ibu
Mila keluar dari kamarnya dengan senyumnya
yang menawan.
“Ini untuk kamu”.
“Apa ini Bu?”, Tanyaku, saat Ibu Mila
menyodorkan sebuah amplop kepadaku.
Aku menolak pemberian Ibu Mila, namun Ibu Mila
terus memaksaku untuk menerimanya.
Terrpaksa kukantongi amplop yang diberikan Ibu
Mila lalu kembali kami berciuman dengan
mesranya.
Dalam perjalanan pulang aku masih tidak
menyangka bahwa aku baru saja bersetubuh
dengan Ibu Mila. Entah nasib baik ataukah nasib
buruk tapi aku benar benar menikmatinya.


Cerita Dewasa Hot- Selingkuh Lagi Lagi Dan Lagi Dengan Mertua

Cerita Dewasa Hot- Selingkuh Lagi Lagi Dan Lagi Dengan Mertua
Selama satu minggu Ibu Mertuaku berada di
Jakarta, hampir setiap hari setiap ada kesempatan
aku dan Ibu Mertuaku selalu mengulangi

persetubuhan kami. Apalagi setelah Indri istriku
ditugaskan ke Medan selama tiga hari untuk
mengerjakan proyek yang sedang di kerjakan
kantor istriku.
Aku dan Ibu mertuaku tidak menyia-nyiakan
kesempatan yang kami peroleh, kami berdua
semakin lupa diri. Aku dan Ibu mertuaku tidur
seranjang, layaknya suami istri, ketika hasrat
birahi kami datang aku dan Ibu Mertuaku
langsung menuntaskan hasrat kami berdua.
Kusirami terus menerus rahim Ibu Mertuaku
dengan spermaku, akibatnya fatal.
Setelah istriku kembali dari Medan Bapak
mertuaku minta agar Ibu mertuaku segera pulang
ke Gl, dengan berat hati akhirnya Ibu
mertuakupun kembali ke desa Gl. Setelah Ibu
mertuaku kembali kedesa GL hari hariku jadi sepi
Aku begitu ketagihan dengan permainan sex Ibu
Mertuaku aku rindu jeritan jeritan joroknya, saat
orgasme sedang melandanya.
Pertengahan juni lalu Ibu mertuaku menelponku
ke kantor, aku begitu gembira sekali Kami berdua
sudah sama sama saling merindukan, untuk
mengulangi persetubuhan kami, tapi yang paling
membuatku kaget adalah saat Ibu mertuaku
memberikan kabar, kalau beliau terlambat datang
bulan dan setelah diperiksa ke dokter, Ibu
mertuaku positip hamil. Aku kaget sekali, aku
pikir, Ibu Mertuaku sudah tidak bisa hamil lagi.
Aku minta kepada Ibu mertuaku, agar benih yang
ada dalam kandungannya dijadikan saja, namun
Ibu mertuaku menolaknya, Ibu mertuaku bilang
itu sama saja dengan bunuh diri, karena
suaminya sudah lama tidak pernah lagi
menggaulinya, tetapi masih bisa hamil. Baru aku
tersadar, yah kalau Bapak mertuaku tahu istrinya
hamil, pasti Bapak mertuaku marah besar apalagi
jika Bapak mertuaku tahu kalau yang menghamili
istrinya adalah menantunya sendiri.
Juga atas saran Dokter, menurut dokter di
usianya yang sekarang ini, sangat riskan sekali
bagi Ibu mertuaku untuk hamil atau memiliki anak
lagi, jadi Ibu mertuaku memutuskan untuk
mengambil tindakan.
“Bu, apa perlu aku datang ke desa Gl?”
Ibu mertuaku melarang, “Tidak usah sayang nanti
malah bikin Bapak curiga, lagipula ini hanya
operasi kecil”.
Setelah aku yakin bahwa Ibu mertuaku tidak perlu
ditemani, otak jorokku langsung terbayang tubuh
telanjang Ibu mertuaku.
“Bu aku kangen sekali sama Ibu, aku kepengen
banget nih Bu”
“Iya Mas, Ibu juga kangen sama Mas Pento.
Tunggu ya sayang, setelah masalah ini selesai,
akhir bulan Ibu datang. Mas Pento boleh entotin
Ibu sepuasnya”.
Sebelum kuakhiri percakapan, aku bilang sama
Ibu mertuaku agar jangan sampai hamil lagi, Ibu
mertuaku hanya tersenyum dan berkata kalau dia
kecolongan. Gila.., hubungan gelap antara aku
dengan Ibu mertuaku menghasilkan benih yang
mendekam di rahim Ibu mertuaku, aku sangat
bingung sekali.
Saat aku sedang asyik asyiknya melamun
memikirkan apa yang terjadi antara aku dan Ibu
mertuaku, aku dikagetkan oleh suara dering
telepon dimejaku.
“Hallo, selamat pagi”.
“Pento kamu tolong ke ruang Ibu sebentar”.
Ternyata Bos besar yang memanggil, akupun
beranjak dari tempat dudukku dan bergegas
menuju rangan Ibu Mila. Ibu Mila, wanita
setengah baya, yang sudah menjanda karena
ditinggal mati suaminya akibat kecelakaan, saat
latihan terjun payung di Sawangan. Aku taksir,
usia Ibu Mila kurang lebih 45 tahun, Ibu Mila
seorang wanita yang begitu penuh wibawa,
walaupun sudah berusia 45 tahun namun Ibu
Mila tetap terlihat cantik, hanya sayang Tubuh Ibu
Mila agak gemuk.
“Selamat pagi Bu, ada apa Ibu memanggil saya”.
“Oh nggak.., Ibu cuma mau Tanya mengenai
pekerjaan kemarin, yang diberikan sama Bp.
Anwar sudah selesai kamu kerjakan atau
belum?”.
“Oh.. ya Bu.. sudah, sekarang saya sedang
memeriksanya kembali sebelum saya serahkan,
biar tidak ada kesalahan”. Jawabku.
“Oh.. ya.. sudah kalau begitu, Kamu kelihatan
pucat kenapa? Kamu sakit?”. Tanya Ibu Mila.
“Oh nggak Bu Saya tidak apa-apa”.
“Kalau kamu kurang sehat, ijin saja istirahat
dirumah, jangan dipaksakan nanti malah tambah
parah penyakit mu”.
“Ah.. nggak apa-apa Bu saya sehat kok”.
Jawabku.
Saat aku hendak meninggalkan ruangan Ibu Mila,
aku sangat terkejut sekali, saat Ibu Mila berkata,
“Makanya kalau selingkuh hati hati dong Pen
Jangan terlalu berani. Sekarang akibatnya ya
beginilah Ibu mertuamu hamil”.
Aku sangat terkejut sekali, bagai disambar petir
rasanya mukaku panas sekali, aku sungguh-
sungguh mendapatkan malu yang luar biasa.
“Dari mana Ibu tahu?” tanyaku dengan suara
yang terbata bata.
“Maaf Pen Bukannya Ibu ingin tahu urusan orang
lain, Tadi waktu Ibu menelfon kamu kamu kok
online terus Ibu jadi penasaran, Ibu masuk saja
ke line kamu. Sebenarnya, setelah Ibu tahu kamu
sedang bicara apa, saat itu Ibu hendak menutup
telepon rasanya kok lancang dengerin
pembicaraan orang lain, tapi Ibu jadi tertarik
begitu Ibu tahu bahwa kamu selingkuh dengan
Ibu mertuamu sendiri”.
Aku marah sekali, tapi apa daya Ibu Mila adalah
atasanku, selain itu Ibu Mila adalah saudara
sepupu dari pemilik perusahaan tempat aku
bekerja, bisa bisa malah aku dipecat. Aku hanya
diam dan menundukan kepalaku, aku pasrah
“Ya sudah, tenang saja rahasia kamu aman
ditangan Ibu”
“Terima kasih Bu”, jawabku lirih sambil
menundukkan mukaku
“Nanti sore setelah jam kerja kamu temenin Ibu
ke rumah, ada yang hendak Ibu bicarakan
dengan kamu, OK”.
“Tentang apa Bu?” tanyaku.
“Ibu mau mendengar semua cerita tentang
hubunganmu dengan Ibu mertuamu dan jangan
menolak” pintanya tegas.
Akupun keluar dari ruangan Ibu Mila dengan
perasaan tidak karuan, aku marah atas perbuatan
Ibu Mila yang dengan lancang mendengarkan
pembicaraanku dengan Ibu mertuaku dan rasa
malu karena hubungan gelapku dengan Ibu
mertuaku diketahui oleh orang lain.
“Kenapa Pen? Kok mukamu kusut gitu habis
dimarahin sama si gendut ya”, Tanya Wilman
sohibku.
“Ah, nggak ada apa apa Wil Aku lagi capek aja”.
“Oh aku pikir si gendut itu marahin kamu”.
“Kamu itu Wil, gendat gendut, ntar kalau Ibu Mila
denger mati kamu”.
Hari itu aku sudah tidak konsentrasi dalam
pekerjaanku Aku hanya melamun dan
memikirkan Ibu mertuaku, kasihan sekali beliau
harus dikuret sendirian, terbayang dengan jelas
sekali wajah Ibu mertuaku kekasihku, rasanya aku
ingin terbang ke desa GL dan menemani Ibu
mertuaku, tapi apa daya Ibu mertuaku
melarangku. Apalagi nanti sore aku harus pergi
dengan Ibu Mila, dan aku harus menceritakan
kepadanya semua yang aku alami dengan Ibu
mertuaku, uh.. rasanya mau meledak dada ini
Aku berharap agar jam tidak usah bergerak,
namun detik demi detik terus berlalu dengan
cepat, tanpa terasa sudah jam setengah lima. Ya
aku hanya bisa pasrah, mau tidak mau aku harus
mencerikan semua yang terjadi antara aku
dengan Ibu mertuaku agar rahasiaku tetap aman.
“Kring.. “, kuangkat telepon di meja kerjaku.
“Gimana? Sudah siap”, Tanya Ibu Mila.
“Ya Bu saya siap”.
“Ya sudah kamu jalan duluan tunggu Ibu di ATM
BNI pemuda”.
Ternyata Ibu Mila tidak ingin kepergiannya
denganku diketahui karyawan lain. Dengan
menumpang mobil kawanku Wilman, aku diantar
sampai atm bni, dengan alasan aku mau
mengambil uang, dan akan pergi ketempat
familiku, akhirnya wilman pun tidak jadi
menunggu dan mengantarkanku pulang seperti
biasanya.
Kurang lebih lima belas menit aku menunggu Ibu
Mila, tapi yang ditunggu-tunggu belum datang
juga, saat kesabaranku hampir habis kulihat mobil
Mercedes hitam milik Ibu Mila masuk ke halaman
dan parkir. Ibu Mila pun turun dari mobil dan
berjalan kearah ATM.
“Hi.. Pento ngapain kamu disini?”, sapa Ibu Mila.
Aku jadi bingung, namun Ibu Mila mengedipkan
matanya, akupun mengerti maksud Ibu Mila, agar
kami bersandiwara karena ada beberapa orang
yang sedang antri mengambil uang.
“Oh nggak Bu, saya lagi nunggu temen tapi kok
belum datang juga”, sahutku.
Ibu Milapun bergabung antri di depan ATM.
“Gimana, temenmu belum datang juga?” Saat Ibu
Mila keluar dari ruang ATM.
“Belum Bu”.
“Ya sudah pulang bareng Ibu aja toh kita kan
searah”.
Aku pun berjalan kearah mobil Ibu Mila, aku
duduk di depan disamping supir pribadi Ibu Mila
sementara Ibu Mila sendiri duduk dibangku
belakang.
“Ayo, Pak Bari kita pulang”
“Iya Nya.. “, sahut Pak bari
“Untung aku ketemu kamu disini Pento Padahal
tadi aku sudah cari kamu dikantor kata teman
temanmu kamu udah pulang”.
Uh.. batinku Ibu Mila mulai bersandiwara lagi.
“Memangnya ada apa Ibu mencari saya?”.
“Mengenai proposal yang kamu bikin tadi siang
baru sempat Ibu periksa sore tadi, ternyata ada
beberapa kekurangan yang harus ditambahkan.
Yah dari pada nunggu besok mendingan kamu
selesaikan sebentar di rumah Ibu OK”.
Aku hanya diam saja, pikiranku benar-benar
kacau saat itu, sampai sampai aku tidak tahu kalau
aku sudah sampai dirumah Ibu Mila.
“Ayo masuk”, ajak Ibu mia.
Aku sungguh terkagum kagum melihat rumah
bossku yang sanggat besar dan megah. Aku dan
Ibu Mila pun masuk kerumahnya semakin
kedalam aku semakin bertambah kagum melihat
isi rumah Ibu Mila yang begitu antik dan mewah.
“Selamat sore Nya”,
“Sore Yem, Oh ya.. yem ini ada anak buah ku
dikantor, mau mengerjakan tugas yang harus
diselesaikan hari ini juga tolong kamu antar dia ke
kamar Bayu, biar Bapak Pento bekerja disana”.
“Baik Nya”.
Akupun diajak menuju kamar Bayu oleh Iyem
pembantu di rumah Ibu Mila.
“Silakan Den, ini kamarnya”.
Akupun memasuki kamar yang ditunjuk oleh
Iyem. Sebuah kamar yang besar dan mewah
sekali. Langsung aku duduk di sofa yang ada di
dalam kamar.
“Kring.., kring.. “, kuangkat telepon yang
menempel di dinding.
“Hallo, Pento, itu kamar anakku, sekarang ini
anakku sedang kuliah di US, kamu mandi dan
pakai saja pakaian anakku, biar baju kerjamu tidak
kusut”.
“Oh.. iya Bu terimakasih”.
Langsung aku menuju kamar mandi,
membersihkan seluruh tubuhku denga air
hangat, setelah selesai akupun membuka lemari
pakian yang sangat besar sekali dan memilih baju
dan celana pendek yang pas denganku.
Sudah hampir jam tujuh malam tapi Ibu Mila
belum muncul juga, yang ada malah Iyem yang
datang mengantarkan makan malam untukku.
Saat aku sedang asyik menikmati makan
malamku, pintu kamar terbuka dan kulihat
ternyata Ibu Mila yang masuk, aku benar benar
terpana melihat pakaian yang dikenakan oleh Ibu
Mila tipis sekali. Setelah mengunci pintu kamar Ibu
Mila datang menghampiri dan ikut duduk di sofa.
Sambil terus melahap makananku aku
memandangi tubuh Ibu Mila, walaupun gendut
tapi Ibu Mila tetap cantik.
Setelah beberapa saat aku menghabiskan
makananku Ibu Mila berkata kepadaku, “Sekarang,
kamu harus menceritakan semua peristiwa yang
kamu alami dengan Ibu Mertuamu, Ibu mau
dengar semuanya, dan lepas semua pakaian
yang kamu kenakan”.
“Tapi Bu”, protesku.
“Pento, kamu mau istrimu tahu, bahwa
suaminya ada affair dengan ibunya bahkan
sekarang ini Ibu kandung istrimu sedang
mengandung anakmu”.
Aku benar benar sudah tidak punya pilihan lagi,
kulepas kaos yang kukenakan, kulepas juga
celana pendek berikut CD ku, aku telanjang bulat
sudah. Karena malu kututup kontolku dengan
kedua tanganku.
“Sial!”, makiku dalam hati, aku benar benar
dilecehkan oleh Ibu Mila saat itu.
“Lepas tanganmu Ibu mau lihat seberapa besar
kontolmu”, bentak Ibu Mila.
“Mm.., lumayan juga kontolmu”.
Malu sekali aku mendengar komentar Ibu Mila
tentang ukuran kontolku, yang ukurannya hanya
standar Indonesia.
“Nah, sekarang ceritakan semuanya”.
Dengan perasaan malu, akupun menceritakan
semua kejadian yang aku alami bersama Ibu
Mertuaku, mau tidak mau burungkupun bangun
dan tegak berdiri, karena aku menceritakan secara
detail apa yang aku alami. Kulihat Ibu Mila
mendengarkan dan menikmati ceritaku, sesekali
Ibu Mila menarik napas panjang. Tiba tiba Ibu Mila
bangkit berdiri dan melepaskan seluruh pakaian
yang dia kenakan, aku terdiam dan terpana
menyaksikan tubuh gendut orang paling
berpengaruh dikantorku, sekarang sudah
telanjang bulat dihadapanku. Walaupun banyak
lemak disana sini namun pancaran kemulusan
tubuh Ibu Mila membuat jakunku turun naik.
“Kenapa diam, ayo lanjutkan ceritamu”,
bentaknya lagi.
“Baik Bu”, akupun melanjutkan ceritaku kembali,
namun aku sudah tidak konsentrasi lagi dengan
ceritaku, apalagi saat Ibu Mila menghampiri dan
membuka kakiku kemudian mengelus elus dan
mengocok ngocok kontolku, aku sudah tidak
fokus lagi pada ceritaku.
“Ahh.. “, jeritku tertahan saat mulut Ibu Mila mulai
mengulum kontolku.
“Ahh.. Bu.., nikmat sekali”.
Kuangkat kepala Ibu Mila, kamipun berciuman
dengan liarnya, kupeluk tubuh gendut bossku.
kumpulan Cerita Dewasa Lainya, Dapat Anda Lihat & Baca Hanya Di :
www.ceritaindo.sextgem.com
“Bu.. kita pindah keranjang saja”, pintaku,
Sambil terus berpelukan dan berciuman kami
berdua berjalan menuju ranjang. Kurebahkan
tubuh Ibu Mila, ku lumat kembali bibirnya, kami
berdua bergulingan diatas pembaringan, saling
merangsang birahi kami.
“Ahh.. “, Jerit Ibu Mila saat mulutku mulai
mencium dan menjilati teteknya.
“Uhh Pento.. enak.. sayang”.
Ketelusuri tubuh Ibu Mila dan jilatan lidahkupun
menuju memek Ibu Mila yang licin tanpa sehelai
rambutpun. Kuhisap memek Ibu Mila dan kujilati
seluruh lendir yang keluar dari memeknya. Banjir
sekali Mungkin karena Ibu Mila sudah sangat
terangsang mendengar ceritaku.
“Ahh”, jerit Ibu Mila saat dua jariku masuk ke
lubang surganya, dan tanganku yang satu lagi
meremas-remas teteknya.
Aku berharap agar orang yang telah
melecehkanku ini cepat mencapai orgasmenya,
aku makin beringas lidahku terus menjilati
memek Ibu Mila yang sedang dikocok kocok dua
jari tanganku. Usahaku berhasil, Ibu Mila
memohon agar aku segera memasukan kontolku
le lubang memeknya, tapi aku tidak
mengindahkan keinginannya, kupercepat kocokan
jari tanganku dilubang memek Ibu Mila, tubuh Ibu
Milapun makin menegang.
“Aaarrgghh.. Pento”, jerit Ibu Mila tubuhnya
melenting, kakinya menjepit kepalaku saat badai
orgasme melanda dirinya,
Aku puas sekali melihat kondisi Ibu Mila, seperti
orang yang kehabisan napas, matanya terpejam,
kubiarkan Ibu Mila menikmati sisa sisa
orgasmenya. Kucumbu kembali Ibu Mila kujilati
teteknya, kumasukan lagi dua jariku kedalam
memek nya yang sudah sangat basah.
“Ampun.. Pento.. biarkan Ibu istirahat dulu”,
pintanya.
Aku tidak memperdulikan permintaannya, kubalik
tubuh telentangnya, tubuh Ibu Mila tengkurap
kini.
“Jangan.. dulu Pen.. too.. Ibu lemas sekali”.
Aku angkat tubuh tengkurapnya, Ibu Mila pasrah
dalam posisi nungging. Matanya masih terpejam.
Kugesek gesekan kontolku kelubang memek Ibu
Mila. Kutekan dengan keras dan.. Bless masuk
semua batang kontolku tertelan lubang nikmat
memek Ibu Mila.
“Iiihh.. Pen.. to.. kamu.. jahat”.
Akupun mulai mengeluar masukan kontolku ke
lubang memek Ibu Mila, orang yang paling di
takuti dikantorku sekarang ini sedang bertekuk
lutut di hadapanku, merintih rintih mendesah
desah, bahkan memohon mohon padaku. Aku
puas sekali, kupompa dengan cepat keluar
masuknya kontoku di lubang memek Ibu Mila,
bunyi plak.. plak.. akibat beradunya pantat Ibu
Mila dengan tubuhku menambah nikmat
persetubuhkanku.
“Uhh.. “, jeritku saat kontolku mulai berdenyut
denyut.
Akupun sudah tidak sanggup lagi menahan
bobolnya benteng pertahananku. Kupompa
dengan cepat kontolku, Ibu Milapun makin
belingsatan kepalanya bergerak kekiri dan
kekanan.
“Ahh Ibu.. aku mau.. keluar.. “.
Dan cret.. cret, muncrat sudah spermaku masuk
kedalam Memek dan rahim Ibu Mila, beberapa
detik kemudian Ibu Mila pun menyusul
mendapatkan orgasmenya, dengan satu teriakan
yang keras sekali, Ibu Mila tidak peduli apakah
Iyem pembantunya mendengar jeritannya diluar
sana.
Ibu Mila rebah tengkurap, akupan rebah di
belakangnya sambil terus memeluk tubuh gendut
Ibu Mila. Nikmat sekali.., Orgasme yang baru saja
kami raih bersamaan, kulihat Ibu Mila sudah lelap
tertidur, dari celah belahan memek Ibu Mila, air
manyku masih mengalir, aku benar benar puas
karena orang yang telah melecehkanku sudah
kubuat KO. Kuciumi kembali tubuh Ibu Mila,
kontolkupun tegak kembali, ku balik tubuh Ibu
Mila agar telentang, kuangkat dan kukangkangi
kakinya. Kugesek-gesekan kontolku di lubang
memek Ibu Mila.
“Uhh Pento.. Ibu lelah sekali sayang”, Lirih sekali
suara Ibu Mila.
Aku sudah tidak peduli, langsung kutancapkan
kontolku ke lubang nikmat Ibu Mila, Bless.. Licin
sekali, kupompa keluar masuk kontolku, tubuh
Ibu Mila terguncang guncang akibat kerasnya
sodokan keluar masuk kontolku, rasanya saat itu
aku seperti bersetubuh dengan mayat, tanpa
perlawanan Ibu Mila hanya memejamkan
matanya. Kukocok dengan cepat dan keras keluar
masuknya kontolku di lubang memek Ibu Mila..,
dan langsung ku cabut kontolku dan
kumuncratkan air maniku diatas perut Ibu Mila.
Karena lelah akupun tertidur sisamping tubuh
telanjang Ibu Mila, sambil kupeluk tubuhnya, saat
aku terbangun kulihat jarum jam sudah
menunjukan pukul setengah sebelas malam,
buru buru aku bergegas membersihkan tubuhku
dan mengenakan pakaian kerjaku.
“Bu.. Bu.. Mila bangun Bu.. “.
Akhirnya dengan malas Ibu Mila membuka
matanya.
“Sudah malam Bu saya mau pulang”.
“Pento kamu liar sekali, rasanya tubuh Ibu seperti
tidak bertulang lagi”.
Ibu Milapun bangkit mengenakan pakaiannya,
kami berdua berjalan keluar kamar.
“Tunggu sebentar ya Pento, kemudian Ibu Mila
masuk kekamarnya, beberapa saat kemudian Ibu
Mila keluar dari kamarnya dengan senyumnya
yang menawan.
“Ini untuk kamu”.
“Apa ini Bu?”, Tanyaku, saat Ibu Mila
menyodorkan sebuah amplop kepadaku.
Aku menolak pemberian Ibu Mila, namun Ibu Mila
terus memaksaku untuk menerimanya.
Terrpaksa kukantongi amplop yang diberikan Ibu
Mila lalu kembali kami berciuman dengan
mesranya.
Dalam perjalanan pulang aku masih tidak
menyangka bahwa aku baru saja bersetubuh
dengan Ibu Mila. Entah nasib baik ataukah nasib
buruk tapi aku benar benar menikmatinya.